Selasa, 24 Februari 2015

Cerita Unik : Mr. Asa Khair


Alkisah, di sebuah kerajaan, ada seorang penasihat raja yang selalu berpikir positif. Setiap ada kejadian, ia selalu mengucapkan “asa khair” (semoga menjadi baik). Hingga akhirnya ia dikenal sebagai Mr. Asa Khair.

Suatu ketika, sang raja yang memiliki kegemaran berburu mengajaknya untuk melakukan perburuan di hutan. Tiba-tiba, karena kurang hati-hati, jari kelingking tangan sang raja digigit ular dan terpaksa harus dipotong karena keracunan. Sang raja bersedih dan meminta pendapat penasihatnya tersebut.

“Bagaimana pendapatmu tentang jari kelingkingku ini?”, tanya sang raja.

Si penasihat dengan enteng menjawab, “Asa khair, semoga semuanya baik-baik saja, baginda. Apa pun yang terjadi, patut disyukuri.”

Mendengar ucapan penasihatnya itu, sang raja langsung marah besar, “Kurang ajar! Aku sedang terkena musibah, bukannya dihibur malah berkata “asa khair”, malah disuruh bersyukur!”, bentak raja. Karena saking marahnya, sang raja langsung memerintahkan pengawalnya untuk memenjarakan si penasihat itu. Dan sang raja pun mengangkat penasihat baru.

Hari terus berganti, meski telah kehilangan jari kelingking, raja tidak juga menghentikan kegemarannya berburu. Suatu hari, sang raja bersama penasihatnya yang baru dan rombongan, berburu ke hutan yang jauh dari istana. Tidak terduga, saat berada di tengah hutan, raja dan penasihatnya tersesat dan terpisah dari rombongan. Tiba-tiba, mereka dihadang oleh orang-orang suku primitif. Keduanya lalu ditangkap dan diarak untuk dijadikan korban persembahan kepada sang dewa.

Sebelum dijadikan persembahan kepada para dewa, raja dan penasihatnya dimandikan. Saat  giliran raja, barulah ketahuan kalau salah satu jeri kelingkingnya cacat. Raja itu pun dianggap tidak layak untuk dijadikan persembahan kepada para dewa. Akhirnya, raja dibebaskan begitu saja oleh suku primitif itu. Sementara si penasihat baru yang ikut dengannya, karena tidak ada cacat di tubuhnya, dan akhirnya menjadi persembahan bagi dewa.

Setelah bersusah payah, raja berhasil keluar dari hutan dan kembali ke istana. Raja langsung memerintahkan supaya penasihat yang dulu dijatuhi hukuman penjara segera dibebaskan. kepada penasihat yang selalu bilang “asa khair” itu sang raja berkata, “Penasihatku, aku berterima kasih kepadamu. Nasihatmu “asa khair” ternyata benar. Apa pun yang terjadi, kita patut bersyukur. Gara-gara jari kelingkingku yang terpotong waktu itu, aku tak jadi dipersembahkan kepada dewa oleh suku primitif. hari ini aku bisa pulang dengan selamat.” Kemudian, raja menceritakan kisah perburuannya itu secara lengkap. Dan berkali-kali mengucap “asa khair”.

Setelah mendengar cerita sang raja, buru-buru si penasihat berlutut sambil berkata, “Terima kasih baginda. Saya juga bersyukur baginda telah memenjarakan saya waktu itu. Asa khairi, karena jika tidak, mungkin sekarang ini, sayalah yang menjadi korban dan dipersembahkan kepada dewa suku primitif itu.”

*****

Asa khair” mengajarkan tentang berpikir positif. Segala yang terjadi pasti ada hikmahnya. Apa pun yang terjadi semuanya baik. Sebab di dunia ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan, semua terjadi atas kehendak Allah (qodarallahu maa syaa’a).

Sumber : Buku Humor Sehat ala Ustadz, Penulis Muhammad Yasir,
              Pustaka Al-Kautsar (2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar