Selasa, 26 November 2013

Cerita Unik : Mengingat Allah




Dua orang sahabat Imam dan Amin bertemu di sebuah rumah makan setelah dua puluh tahun tidak berjumpa.  Setelah kangen-kangenan dan ngobrol cukup lama, Imam mengajak sahabatnya untuk sholat.

Tetapi Amin menolak, “Maaf kawan, sudah dua puluh tahun, aku tidak pernah lagi sholat.”

“Apa? Mengapa? Dulu, sewaktu kita masih kecil, engkaulah yang paling rajin mengaji dan sholat.”, Imam terkejut.

“Bahkan, aku pun tidak pernah lagi menyebut nama Allah.”, tambah si Amin.

“Dulu, ketika kita masih miskin, kau begitu rajin beribadah, tetapi mengapa sekarang setelah hidupmu mapan justru kau melupakan Allah? Baiklah, maukah kau kubantu untuk menyebut nama-Nya?”, kata Imam.

Amin menjawab, “Tentu saja, kawan…”

 Dan, buukkk… Imam memukul perut Amin sahabatnya dengan cukup keras sambil berkata , “Bagaimana, sakit?”

Masya Allah, sakit sekali.”, ucap Amin sambil mengelus perutnya.

“Nah, aku sudah membantumu menyebut nama Allah kan?, sambut Imam dengan sedikit tersenyum.

Amin pun hanya bisa mengangguk, dengan sedikit meringis menahan perutnya yang sakit.

*****

Sahabat, ketika kita sehat kita sering melupakan Allah. Tetapi, segera setelah kita sakit datang menyiksa, kita berteriak, “Ya Allah! Ya Allah!”

Jadi, disinilah hikmah dari kesakitan, kegagalan, kesempitan dan duka cita. Mereka ini hadir bukan demi merusak manusia, tetapi justru sebaliknya untuk menumbuhsuburkan keimanan, meneguhkan hati, dan bahkan menyehatkan badan.

Hanya kepada Allah-lah kita bersyukur, memohon, berlindung serta hanya kepada Allah kita akan kembali…

Sumber : Buku Kaya Tapi Miskin, Penulis Mustamir (DIVA-press)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar