Mengapa seorang muslim diuji dengan berbagai macam
musibah secara umum, dan dengan penyakit secara khusus? Jawabannya adalah:
bahwa timbulnya musibah atau penyakit itu karena beberapa sebab. Berikut
diantaranya:
Yang pertama, jika seorang hamba termasuk pelaku
maksiat, maka musibah atau sakitnya itu menjadi hukuman Allah SWT terhadapnya.
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nissa’ : 123
“… barangsiapa
yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan pula…”
Allah juga berfirman:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka
adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri…” (QS. Ass-Syura : 30)
Berkata seorang yang shalih, “Tidaklah aku melakukan
suatu dosa kecuali aku melihat akibatnya pada tubuhku, keluargaku, atau
hartaku.”
Sebab yang kedua timbulnya musibah atau penyakit adalah
bahwa musibah atau penyakit tersebut merupakan kaffarah (penghapus) dosa-dosa yang ada pada seorang hamba.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Tidaklah
seorang muslim tertimpa musibah, tidak pula sakit, kegoncangan, kegundahan
serta kesedihan, sampai duri menusuknya, kecuali Allah SWT akan hapuskan
dosa-dosanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Ibnu Masid RA. diriwayatkan bahwa ia menceritakan
: Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap muslim
yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan Allah hapuskan
berbagai kesalahannya, seperti sebuah pohon meruntuhkan daun-daunnya.” (HR.
Muslim)
Adapun sebab ketiga, boleh jadi musibah atau penyakit
tersebut merupakan sebab ditinggikannya kedudukan orang yang terkena musibah
atau penyakit tersebut di akhirat.
Nabi SAW bersabda:
“Barangsiapa
yang Allah SWT inginkan kebaikan baginya, maka Allah akan memberinya musibah.”
(HR. Bukhari)
Nabi SAW juga bersabda:
“Apabila Allah
SWT mencintai suatu kaum, maka Allah akan menguji mereka.” (HR. Ath
Thayalisi dan Bukhari)
Jadi termasuk kelompok manakah dirimu?
Semoga kita selalu dalam lindungan dan keberkahan
Allah SWT. Aamiin…
Sumber : Buku Hiburan Untuk Saudaraku Yang Sakit Dan
Yang tertimpa Musibah
Penerjemah
Ibnu ‘Asyiq, Buana Ilmu Islami (2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar