Seorang preman pergi ke dokter gigi untuk mencabut
salah satu giginya yang sakit. Walaupun berbadan tinggi dan besar, si preman
itu sangat takut terhadap jarum suntik.
“Dok, jangan suntik saya. Saya paling takut dengan
jarum suntik.”, kata preman itu kepada dokter gigi yang akan menyuntiknya
dengan obat penghilang rasa sakit.
Dokter gigi itupun jadi bingung. Bagaimana mungkin
mencabut gigi tanpa menyuntiknya dengan penghilang rasa sakit? Setelah berpikir
sejenak, dokter itupun menawarkan segelas minuman keras kepada preman itu agar
rasa takutnya berkurang. Dengan senang hati, preman itu menengguk sebotol
minuman keras itu sekaligus.
“Bagaimana Mas, Anda merasa lebih berani sekarang?”,
tanya sang dokter.
Dengan gaya mabuknya, si preman itu menjawab, “Benar,
sekarang saya menjadi lebih berani. Siapa yang berani menyentuh gigi saya akan
tahu akibatnya.”
***
Melupakan realitas (mabuk) tidak mungkin dapat
menyelesaikan masalah. Barangkali mabuk dapat melupakan kita dari masalah,
tetapi itu hanya sementara.
Sumber : Buku Miskin Tapi Kaya, Penulis Mustamir, DIVA
Press (2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar