Malaikat Izrail (malaikat maut) menatp tajam salah
seorang perwira Nabi Sulaiman. Karena sangat takut, perwira itu segera
menghadap Nabi Sulaiman.
“Aku melihat Izrail menatapku. Aku takut dia akan mencabut nyawaku. Tolong perintahkan angin untuk mengantarku ke India, sehingga bila dia kembali ke sini, dia tidak akan menemukanku dan tidak jadi mencabut nyawaku.”
“Aku melihat Izrail menatapku. Aku takut dia akan mencabut nyawaku. Tolong perintahkan angin untuk mengantarku ke India, sehingga bila dia kembali ke sini, dia tidak akan menemukanku dan tidak jadi mencabut nyawaku.”
Nabi Sulaiman pun memerintahkan angin untuk
menghembuskan perwira itu ke India. Ketika Malaikat maut kembali. Nabi Sulaiman
bertanya kepadanya.
“Mengapa tadi engkau menatap tajam perwiraku?”
“Mengapa tadi engkau menatap tajam perwiraku?”
“Aku diperintahkan Allah untuk mencabut nyawanya dalam
satu jam di India. Ketika aku melihat dia di sini bersamamu, aku jadi berpikir
bagaimana itu mungkin?”
***
Kematian tidak bisa dimundurkan atau dimajukan. Maka,
tidak perlu takut menghadapinya. Sudah jelas kok ditakuti. Takut nggak takut ya
tetap mati, bukan? Yang diperlukan adalah mempersiapkan diri menghadapinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar