Firman
Allah SWT dalam QS. An Nahl ayat 98 :
"Apabila
kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari
setan yang terkutuk"
Ibnu
Qayyim menafsirkan bahwa tidak ada pekerjaan manusia yg lebih besar gangguan
setannya daripada kegiatan bersama Aquran. Karena itulah pentingnya bagi kita
yang akan membaca Alquran untuk segera berlindung kepada Allah dari godaan
setan.
Contoh
was-was :
Sering
menunda-nunda bagian juz yg harus dibaca pada hari itu, tidak bisa berkonsentrasi,
atau harus mengerjakan tugas lain yg belum diselesaikan, begitu juga was-was
seakan-akan tidak ada waktu untuk berinteraksi dengan Al-Quran.
Dalam
kondisi seperti ini, cari jawaban dari dalam diri kita sendiri, azzamkan diri dengan
ucapan, "Mengapa untuk berbagai kegiatan yang lain tersedia waktu yang
cukup tapi untuk bertilawah merasa tidak ada waktu?"
Jadi
permasalahn ssungguhnya bukanlah ada atau tidak waktu, tapi adakah
'kemauan' dalam diri kita untuk
menyempatkannya atau tidak?
Jika
kita tidak bisa berkonsentrasi saat membaca Al-Quran, berhentilah sejenak, lalu
tanyakan pada diri kita "Sudahkah kita merasa dinasehati oleh Allah dengan
ayat ayat yang sudah dibaca?"
Jika
belum, maka mulailah dengan konsentrasi baru dan memandang ayat Al-Quran sebagai
pesan langsung dari Allah SWT untuk diri yang harus dihayati.
Jika
hal ini tidak dilakukan, maka kita akan berada dalam kerugian yang besar.
Sekian tahun rajin membaca Al-Quran, selama itu pula kita belum merasakan ruh
dan nikmatnya Al-Quran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar